Selasa, 02 Desember 2014

Makalah Masa Perkembangan Dewasa Akhir



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan tidak hanya berakhir dengan tercapainya kematangan fisik. Namun perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan, mulai dari masa konsepsi berlanjut ke masa sesudah lahir, masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan menjadi tua hingga meninggal dunia. Perubahan-perubahan fisik yang terjadi sepanjang hidup, mempengaruhi sikap, proses kognitif, dan perilaku individu. Hal ini berarti bahwa permasalahan yang harus diatasi juga mengalami perubahan dari waktu ke waktusepanjang rentang kehidupan. Dengan semakin lanjut usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pembentukan hubungan intim merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa akhir. Selain itu ketika seseorang mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.
Sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran di tengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana perkembangan masa dewasa akhir yang meliputi fisik, intelektual, sosial emosi, dan moral?
2.      Apa tugas-tugas perkembangan?
3.      Apa saja ciri khas perkembangan dewasa?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Masa dewasa akhir sering disebut sebagai masa lanjut usia. Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia yang dimaksud lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas.[1] Beberapa perkembangan yang terjadi pada usia lanjut antara lain :
1.      Perkembangan Fisik
Departemen Kesehatan RI (1998) menyebutkan beberapa kemunduran biologis pada usia lanjut yang terlihat dari gejala kemunduran fisik antara lain :
a.       Kulit mulai mengendur dan pada wajah timbul keriput serta garis-garis yang menetap
b.      Rambut mulai beruban
c.       Gigi mulai tanggal
d.      Penglihatan dan pendengaran mulai berkurang
e.       Mulai lelah
f.       Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah
g.      Kerampingan tubuh menghilang, terjadi timbunan lemak terutama di bagian perut dan pinggul.[2]
2.      Perkembangan intelektual
Pada masa lanjut usia perkembangan intelektual mengalami kemunduran diantaranya mudah lupa disebabkan ingatan tidak berfungsi dengan baik. Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental    merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia. Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tetapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.
3.      Perkembangan Sosial-Emosi
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.

4.      Perkembangan Moral
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata ‘moral’ yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebisaaan, adat. Bila kita membandingkan dengan arti kata ‘etika’, maka secara etimologis, kata ’etika’ sama dengan kata ‘moral’ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebisaaan,adat.
Dengan kata lain, kalau arti kata ’moral’ sama dengan kata ‘etika’, maka rumusan arti kata ‘moral’ adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja yaitu ‘etika’ dari bahasa Yunani dan ‘moral’ dari bahasa Latin. Jadi bila kita mengatakan bahwa perbuatan pengedar narkotika itu tidak bermoral, maka kita menganggap perbuatan orang itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang berlaku dalam masyarakat. Atau bila kita mengatakan bahwa pemerkosa itu bermoral bejat, artinya orang tersebut berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang tidak baik.
‘Moralitas’ (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan ‘moral’, hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang “moralitas suatu perbuatan”, artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
Perkembangan moral pada lansia itu pada umumnya dikatakan sebagai manusia yang bermoral karena mereka sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang burutk namun pada batasan-batasan tertentu selama lansia tersebut masih memiliki akal fikiran yang masih normal.
B.     Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa Akhir/Lanjut Usia
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa akhir/lanjut usia menurut Siti Partini Suardiman dalam Wiji Hidayati (2008, 159) antara lain :
1.      Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan secara bertahap
2.      Menyesuaikan diri dengan masa kemunduran/ pension dan berkurangnya pendapatan keluarga
3.      Menyesuaikan diri atas kematian pasangan hidup
4.      Menjadi anggota kelompok sebaya
5.      Mengikuti pertemuan-pertemuan sosial dan kewajiban-kewajiban swbagai warga negara
6.      Membentuk pengaturan hidup fisik yang memuaskan
7.      Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel.[3]

C.     Ciri Khas Perkembangan Masa Dewasa Akhir/Lanjut Usia
1.        Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap orang berusia lanjut tidak begit dibutuhkan katena energinya sudah melemah. Tetapi, ada juga masyarakat yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar
2.        Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang usia lanjut.
3.        Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang lebih muda.
4.        Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
5.        Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk memperlambat penuaan.





BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Masa dewasa akhir merupakan masa yang paling sulit dalam rentang kehidupan. Pada masa ini membangun dan mempertahankan suatu standar hidup yang menyenangkan telah menjadi semakin sulit. Penyesuaian terhadap perubahan pola keluarga juga sama sulitnya. Untuk berperan sebagai penasihat anak-anak yang hampir dewasa atau yang mengawasinya, juga tidak gampang menyesuaikan diri. Penyesuaian diri terhadap pekerjaan dan keluarga bagi usia tua ialah sulit karena hambatan ekonomis yang dewasa ini sangat memainkan peran penting ketimbang masa sebelumnya.



















DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Wiji dan Sri Purnami. 2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga
Yahya, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana
Izzaty, Rita Eka, dkk. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press


[1] Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Bidang Akademik Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2008, hal. 154
[2] Rita Eka Izzaty, Perkembangan Peserta Didik, Yogyakarta : UNY Press, 2008, hal.172
[3] Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Bidang Akademik Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2008, hal.159

1 komentar:

  1. KAMI DARI KLINIK-FATMA96 🏥 🏪 AKAN MEMBERIKAN YANG TERBAIK BUAT ANDA
    ↪ MENJUAL OBAT ABIRSI CYTOTEC OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN
    PEMESANAN HB: CALL wa.
    🔜Hp. 082242126411
    🔜Pin: BB D49CAC67
    🔜JUAL OBAT ABORIS
    🔜JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN
    🔜CYTOTEC OBAT PELUNTUR JANIN
    🔜CYTOTEC OBAT TERLAMBAT DATANG BULAN
    🔜CYTOTEC OBAT PELANCAR HAID
    🔜CYTOTEC OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN
    🔜CYTOTEC OBAT ABORSI AMPUH http://Klinik-fatma96.blogger.co.id

    BalasHapus