BUAH
BERLILIN
Kini
buah-buahan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi setiap manusia, karena buah
merupakan sumber berbagai vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya buah
jeruk, pepaya, dan jambu biji mengandung vitamin C. Buah apel, nanas, dan
anggur mengandung vitamin A. Buah melon, apel, dan pisang mengandung vitamin B.
Satu jenis buah tidak hanya mengandung satu vitamin, tetapi ada beberapa buah
yang mengandung dua atau lebih jenis vitamin, misalnya buah apel mengandung
vitamin A dan vitamin B. Selain mengadung banyak vitamin, buah-buahan juga
mengandung serat. Meskipun serat bukan termasuk zat gizi, namun serat dapat
membantu proses pembuangan dari usus besar atau memperlancar buang air besar
(BAB).
Perlu
diketahui bahwa vitamin menurut Anna Poedjiadi & Titin Supriyanti dalam
bukunya Dasar-dasar Biokimia adalah senyawa-senyawa organik tertentu
yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam tubuh seseorang tetapi esensial untuk
reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal
serta memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat
disintesis oleh tubuh. Beberapa diantaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh,
namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk
tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh
vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah
lemak dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan
jaringan.
Menurut
Anna Poedjiadi & Titin Supriyanti dalam bukunya Dasar-dasar Biokimia
vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh kodicek (1971)
disebut prakoenzin (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak
disimpan oleh tubuh, tidak beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk
golongan ini adalah tiamin, riboflavin, asam nikotinat, piridoksin, asam kolat,
biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitamin B)
dan vitamin C. Golongan kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin,
dapat disimpan oleh tubuh. Yang termasuk golongan ini adalah vitamin A, D, E,
dan K.
Sumber
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh berasal dari buah-buahan, sayur-sayuran,
telur, daging, susu, kacang-kacangan dan lain sebagainya. Vitamin yang
terkandung dalam buah-buahan biasanya adalah vitamin A, B, dan C. Buah yang
banyak mengandung vitamin A antara lain melon, markisa, jeruk bali, mangga,
pepaya, cherry, tomat, jambu biji, semangka, jeruk, labu, kurma, alpukat, buah
tin, nangka, kiwi, anggur, nanas, dan apel. Buah yang banyak mengandung vitamin
B antara lain buah sukun, srikaya, alpukat, mangga, jeruk, jambu biji, anggur,
jeruk bali, kurma, bluebarry, cherry, pisang, apel, dan melon. Buah yang banyak
mengandung vitamin C antara lain tomat, mangga, sirsak, alpukat, pepaya,
anggur, kiwi, delima, apel, jeruk, dan jambu biji. Sedangkan vitamin yang
lainnya dapat diperoleh dari sayuran, kacang-kacangan, daging, susu, dan
makanan nabati dan hewani lainnya.
Buah
memang banyak mengandung vitamin sehingga banyak dibutuhkan oleh manusia.
Namun, buah mudah busuk atau tidak tahan lama sehingga banyak produsen buah
yang melapisi buahnya dengan lilin agar awet. Umumnya buah yang dilapisi dengan
lilin adalah buah impor, karena pendistribuan buah impor memerlukan waktu yang
lebih lama daripada buah lokal. Jika kita tidak berhati-hati dan langsung
memakan buah yang berlilin tersebut maka dapat berbahaya bagi tubuh. Bahaya
yang dapat timbul karena mengkonsumsi buah yang berlilin adalah kanker. Hal ini
dikarenakan lilin tidak mudah dicerna oleh tubuh sehingga lilin dapat menumpuk
di dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit.
Lilin
sangat berbahaya bagi tubuh, jadi sebagai konsumen kita harus pintar-pintar
memilih buah yang sehat. Buah yang berlilin dan yang tidak berlilin dapat
dikenali dengan melihat kulitnya. Buah yang berlilin biasanya kulitnya lebih
mengkilat. Untuk mamastikan apakah buah itu mengandung lilin atau tidak, dapat
dilakukan dengan mengerik buah tersebut dengan pisau. Jika terdapat serbuk
putih yang berjatuhan berarti buah tersebut mengandung lilin. Selain dikerik
dapat juga dibuktikan dengan dibakar, jika kulitnya berminyak maka buah
tersebut mengandung lilin.
Buah
yang mengandung lilin bukan berarti tidak boleh dimakan sama sekali, tetapi
sebelum dimakan lilin yang menempel dikulit buah tersebut dihilangkan terlebih
dahulu. Hal yang dapat kita dilakukan untuk menghilangkan lilin antara lain
dengan mencuci buah yang akan dimakan dengan air hangat atau dengan mencuci
buah dengan air hangat yang diberi cuka. Setiap buah yang akan dimakan baik
yang mengandung lilin ataupun tidak sebaiknya dicuci terlebih dahulu untuk memastikan
bahwa buah tersebut benar-benar bersih.
Sekarang
kita sebagai konsumen buah dapat membedakan mana buah yang mengandung pengawet
dan mana yang tidak. Kita juga mengetahui hal yang harus dilakukan sebelum
memakan buah. Sehingga kita dan keluarga kita tidak perlu khawatir lagi akan
bahaya dari buah yang mengandung pengawet karena kini kita telah mengetahui
cara menghilangkan pengawet dalam buah tersebut. Kini kita dapat memenuhi
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita dari buah dengan aman.