Senin, 26 Oktober 2015

Karya Tulis Populer


 
BUAH BERLILIN

Kini buah-buahan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi setiap manusia, karena buah merupakan sumber berbagai vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya buah jeruk, pepaya, dan jambu biji mengandung vitamin C. Buah apel, nanas, dan anggur mengandung vitamin A. Buah melon, apel, dan pisang mengandung vitamin B. Satu jenis buah tidak hanya mengandung satu vitamin, tetapi ada beberapa buah yang mengandung dua atau lebih jenis vitamin, misalnya buah apel mengandung vitamin A dan vitamin B. Selain mengadung banyak vitamin, buah-buahan juga mengandung serat. Meskipun serat bukan termasuk zat gizi, namun serat dapat membantu proses pembuangan dari usus besar atau memperlancar buang air besar (BAB).
Perlu diketahui bahwa vitamin menurut Anna Poedjiadi & Titin Supriyanti dalam bukunya Dasar-dasar Biokimia adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam tubuh seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa diantaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Menurut Anna Poedjiadi & Titin Supriyanti dalam bukunya Dasar-dasar Biokimia vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh kodicek (1971) disebut prakoenzin (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh tubuh, tidak beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini adalah tiamin, riboflavin, asam nikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitamin B) dan vitamin C. Golongan kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin, dapat disimpan oleh tubuh. Yang termasuk golongan ini adalah vitamin A, D, E, dan K.
Sumber vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh berasal dari buah-buahan, sayur-sayuran, telur, daging, susu, kacang-kacangan dan lain sebagainya. Vitamin yang terkandung dalam buah-buahan biasanya adalah vitamin A, B, dan C. Buah yang banyak mengandung vitamin A antara lain melon, markisa, jeruk bali, mangga, pepaya, cherry, tomat, jambu biji, semangka, jeruk, labu, kurma, alpukat, buah tin, nangka, kiwi, anggur, nanas, dan apel. Buah yang banyak mengandung vitamin B antara lain buah sukun, srikaya, alpukat, mangga, jeruk, jambu biji, anggur, jeruk bali, kurma, bluebarry, cherry, pisang, apel, dan melon. Buah yang banyak mengandung vitamin C antara lain tomat, mangga, sirsak, alpukat, pepaya, anggur, kiwi, delima, apel, jeruk, dan jambu biji. Sedangkan vitamin yang lainnya dapat diperoleh dari sayuran, kacang-kacangan, daging, susu, dan makanan nabati dan hewani lainnya.
Buah memang banyak mengandung vitamin sehingga banyak dibutuhkan oleh manusia. Namun, buah mudah busuk atau tidak tahan lama sehingga banyak produsen buah yang melapisi buahnya dengan lilin agar awet. Umumnya buah yang dilapisi dengan lilin adalah buah impor, karena pendistribuan buah impor memerlukan waktu yang lebih lama daripada buah lokal. Jika kita tidak berhati-hati dan langsung memakan buah yang berlilin tersebut maka dapat berbahaya bagi tubuh. Bahaya yang dapat timbul karena mengkonsumsi buah yang berlilin adalah kanker. Hal ini dikarenakan lilin tidak mudah dicerna oleh tubuh sehingga lilin dapat menumpuk di dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit.
Lilin sangat berbahaya bagi tubuh, jadi sebagai konsumen kita harus pintar-pintar memilih buah yang sehat. Buah yang berlilin dan yang tidak berlilin dapat dikenali dengan melihat kulitnya. Buah yang berlilin biasanya kulitnya lebih mengkilat. Untuk mamastikan apakah buah itu mengandung lilin atau tidak, dapat dilakukan dengan mengerik buah tersebut dengan pisau. Jika terdapat serbuk putih yang berjatuhan berarti buah tersebut mengandung lilin. Selain dikerik dapat juga dibuktikan dengan dibakar, jika kulitnya berminyak maka buah tersebut mengandung lilin.
Buah yang mengandung lilin bukan berarti tidak boleh dimakan sama sekali, tetapi sebelum dimakan lilin yang menempel dikulit buah tersebut dihilangkan terlebih dahulu. Hal yang dapat kita dilakukan untuk menghilangkan lilin antara lain dengan mencuci buah yang akan dimakan dengan air hangat atau dengan mencuci buah dengan air hangat yang diberi cuka. Setiap buah yang akan dimakan baik yang mengandung lilin ataupun tidak sebaiknya dicuci terlebih dahulu untuk memastikan bahwa buah tersebut benar-benar bersih.
Sekarang kita sebagai konsumen buah dapat membedakan mana buah yang mengandung pengawet dan mana yang tidak. Kita juga mengetahui hal yang harus dilakukan sebelum memakan buah. Sehingga kita dan keluarga kita tidak perlu khawatir lagi akan bahaya dari buah yang mengandung pengawet karena kini kita telah mengetahui cara menghilangkan pengawet dalam buah tersebut. Kini kita dapat memenuhi vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita dari buah dengan aman.